Siapa yang tidak tahu brand sennheiser,brand audio terkemuka yang sudah berkiprah sebagai perusahaan audio pada tahun 1958,brand yang berlokasi di Jerman ini sudah banyak mengeluarkan produk berkualitas baik untuk Headphones,Earbuds,IEM,dll.
Dillihat dari kemasannya yang cukup compact,kita bisa melihat spesifikasinya yang tercantum dibalik kemasannya
Spesifikasi:
-Frequency response :25-20.000Hz
-Sound Presure Level(SPL):115dB(1kHz/1Vrms)
Impedence :16Ω
Jujur,melihat spesifikasi diatas saya pun merasa sangsi untuk membelinya,dikarenakan frekuensinya yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan IEM maupun earbuds pada umumnya yang memiliki frekuensi 20-20.000Hz.sebelum memboyong IEM ini pun,saya mempertimbangkan terlebih dahulu antara Sennheiser CX213,dbE PR18,dan Audio Technica ATH CLR100.harga ketiga IEM ini pun tidak terpaut jauh, CX213 yang berharga 230.000, dbE yang berharga 218.000,dan ATH yang berharga 180.000.Singkat cerita,saya pun membeli Sennheiser CX213 setelah bebrapa pertimbangan(sebenarnya karena stock dBe PR18 habis dan ATHclr100 yang ada hanya warna pink).
Saat membuka kemasan,saya pun disuguhkan dengan isi yang seadanya(karena ada harga ada kualitas),dengan isi sebuah IEM(pastinya) dan bonus 2 eartips yang berukuran small dan large(eartips medium sudah terpasang di IEM).
Dilihat dari housingnya,tebilang kecil dibanding ukuran standar,tetapi terasa pas saat dipakai,walaupun saya harus mengganti eratips bawaan dikarenakan eartips bawaan kurang nyaman saat dimasukan ke telinga.
Dan Sennheiser CX213 pun sudah menganut jack 3,5mm dengan L port,yang lebih baik dibanding dengan yang lurus,karena biasanya kita terkadang agak kesulitan saat memasukan perangkat audio atau smartphone ke dalam saku.
Inilah yang ditungu-tungu,yaitu bagaimana kualitas audio dari sennheiser CX 213 ini.saat pertama kali dicoba menggunakan Lenovo A859,jujur,kurang enak didengar saat dipakai karena
-Treble cukup menyakitkan telinga bila dipakai lama.
-Vokal terasa kering,sound staging yang kurang terasa.
-bass tidak joss dibandingkan IEM saya yang lama(bas!c IE81 HD) dan karakternya agak Boomy.
tetapi disini saya mendapat detail yang cukup bagus walaupun terkadang tertutup dan noise isolation yang bagus(tidak disarankan untuk dipakai saat mengendarai kendaraan bermotor dikarenakan noise isolationnya).
Akhirnya saya memutuskan untuk mem Burn-Innya selama 3 hari(1 harinya selama 8-10 jam).Singkat cerita ,setelah ritual Brn-In,terdapat beberapa perbedaan yang cukup mencolok.
-Treble menjadi cukup cring menurut saya.
-Vokal terdapat peningkatan,menjadi lebih clear.
-Sound stage effect/sound staging tedapat peningkatan walaupun tidak signifikan.
-Bass menjadi deep dan relatif stabil/Tight(tidak teralu disarankan untuk Dubstep mania).
Kesimpulan
IEM ini saya sarankan untuk orang yang mengincar sektor All-Rounder dikarenakan karakter suaranya.Dan tidak disarankan bagi Dubstep mania karena karakter Bassnya tidak punchy,melainkan Deep,dan sedikit articulate.
Genre musik yang disarankan :Akustik,klasik,Rock,Pop
Genre musik yang kurang disarankan:Dubstep,Hip-Hop,(dan yang menjurus ke karakter bass yang punchy).
Sekian review dari saya,mohon maaf bila ada kesalahan karena saya relatif baru dalam berurusan dalam dunia audio/baru menjadi audiophile,bila ada kritik,saran,tambahan,atau komentar saya mengucapkan terima kasih.






gan,kalo vokal clear tuh apa ya,sama sound stagin tuh,ane ga ngerti soalnya :)
BalasHapusSound vokal staging itu efek seperti kita berada dalam suasana konser
Hapuskalau vokal clear itu kejernihan suara vokal
yang dikeluarkan
Makasih infonya gan, lumayan buat newbie nih :D
BalasHapussekalian nih gan, saya juga punya ATH, kira kira bagusnya buat Vocal, Treble, atau Bass yah?
HapusATH tuh lebih cenderung vokal detail, karena bassnya yang agak kurang punchy
HapusKalo dubstep bagusnya pake earphone yang mana ya?
BalasHapusDubstep bagusnya pakai earphone dBe WS10,Bas!c IE 81HD untuk di kisaran 100 ribuan
Hapuscoba rock zircon gan
HapusMantap coy! thanks infonya..
BalasHapusoke,sama-sama
Hapusnice info,boleh dong belajar lagi tentang audio
BalasHapusBoleh-boleh aja
Hapusbuat musik genrenya rock - metal enaknya pakek apa ya.
BalasHapustapi budget yang di bawah 250 rb...hehe
thks you..
thanks infonya..
BalasHapus